Kenangan Indah Bersama Sahabat
Mentari bersinar menerangi bumi,suasana pagi yang indah di sebuah desa yang damai. Semua orang sibuk dengan orang sahabat ini,mereka bersiap-siap untuk pergi sekolah.
'' Ayah,Ibu.Finda berangkat sekolah ya, Assalamu'alaikum'' pamit Finda lalu bergegas pergi. ''Waalaikumsalam,hati-hati sayang'' jawab Ayah dan Ibu.
Finda pergi ke rumah Faiz untuk berangkat bersama dan Nur,Adit dan Andra sudah menunggu.
Andra. ''mungkin masih di jalan Ndra''ucap Faiz.
''nah itu Finda udah datang'' ucap Nur yang melihat Finda datang. '' maaf teman-teman aku sedikit kesiangan''ucap finda. ''gak apa-apa Fin, ayo berangkat'' ajak Adit.
Mereka berangkat bersama menyusuri jalan-jalan sempit di desa menuju sekolah. Mereka mengayuh sepeda dengan bersemangat dan penuh keceriaan. Setibanya di Sekolah bel masuk pun berdering. Mereka segera berlari menuju kelasnya. Jam pertama dimulai,pelajaran pertama adalah Matematika yang sangat digemari Finda.
'' Fin,aku gak ngerti apa yang di maksud Bu Anita tadi'' tanya Nur. ''begini Nur maksudnya tadi'' Finda menulis pada buku catatannya agar Nur mengerti. ''ooh,iya aku mengerti. Makasih Finda baik deh''ucap Nur tersenyum. '''aah kamu ini kita sahabat dari kecil,jadi harus saling membantu''jawab Finda.
Jam istirahat berbunyi semua murid berhamburan keluar,tapi Finda hanya membaca buku di kelas dan menolak ajakan Nur ke kantin.
'' Hay Fin, kenapa kamu gak ke kantin dengan Nur?'' sapa Faiz dengan senyumnya yang manis.
''ehmm gak apa-apa iz,pengen disini aja''.
''boleh aku temenin kamu disini?''tanya Faiz. ''boleh kok,duduk disini aja'' ucap Finda menunjuk sebuah bangku disebelahnya. ''iya, kamu baca apa sih?''tanya Faiz penasaran. ''baca novel ini,seru ceritanya hehehe''.
''kamu ini dari dulu seneng baca novel hehehe''.
Tak terasa bel masuk berbunyi,anak-anak yang beristirahat segera masuk ke kelas dan Faiz kembali ke tempat duduknya di pojok kanan kelas.
''ciiieee,ngapain tadi kamu sama Faiz?''tanya Nur. ''gak ngapa-ngapain Nur,cuma ngobrol aja''Finda tersipu malu. ''hahaha, gak seperti biasanya Faiz dekat banget sama kamu''ucap Nur. ''emang kenapa? Kita Sahabatan Nur masa' gak boleh?'' ''iya gak apa-apa sih hehe''Nur tertawa.
''Eh Bu Silvi udh datang itu,jangan berisik''.Adit yang duduk di belakang ikut bicara. ''masalah buat loe??hahaha''ucap Nur dan Finda bersamaan.
Akhirnya waktu pulang tiba,lima sahabat itu mengambil sepeda dan pulang bersama menyusuri jalan-jalan desa. Dan mereka berpisah di sebuh perempatan jalan,yang kini tinggal Faiz dan Finda yang pulang karena rumah mereka sejalan namun rumah Finda lebih jauh.
''Fin,aku pulang dulu ya daadaaa.''pamit Faiz
''iya,Iz daaaaa.'' Finda melambaikan tangannya.
Keesokan harinya seperti biasa mereka bersiap-siap pergi
Sekolah. Ditemani sang surya yang menampakkan sinarnya dan nyanyian burung-burung di langit. ''udah lengkap semua?Ayo kita berangkat.''ajak Faiz ''Ayo teman-teman,Let's Go!!!ucap Andra bersemangat.
Seperti biasa pelajaran pertama mereka jalani dengan penuh semangat dan kegembiraan. Usai pelajaran pertama Faiz segera menemui Finda. ''Fin, temenin aku ke kantin yaa.''ucap Faiz. ''Baiklah,bentar aku beresin buku-bukunya''balas Finda. ''eciiee ciee ehem''Nur senyum-senyum pada mereka. ''apaan sih Nur,biasa aja lah''muka Finda memerah. ''udah sana pergi sama Faiz''ucap Nur.
Finda dan Faiz bergegas meninggalkan kelas dan pergi ke kantin. ''Fin,kamu mau makan apa?''tanya Faiz. ''sama dengan kamu aja deh''jawab Finda.
Faiz segera memesan bakso dan jus apel kesukaan mereka. Hati Finda benar-benar tak karuan,Finda tak percaya bisa berduaan dengan Faiz karena biasanya mereka kalau pergi ke kantin bersama kelima sahabatnya.
Bel pulang berbunyi,Faiz,Adit dan Andra bergegas pulang dulu karena akan segera pergi latihan renang. ''Fin,Nur kita mau pulang dulu gak apa-apa ya''Faiz berpamitan dengan Finda dan Nur tak lupa dengan senyumnya yang manis itu. ''Hati-Hati teman-teman''jawab Finda dan Nur bersama.
Untuk pertama kalinya mereka tidak pulang sekolah bersama. Finda dan Nur mengayuh sepedanya pelan-pelan menuju ke rumah dan akhirnya berpisah.
''Daaadaa Fin''ucap Nur menuju rumahnya. ''daada Nur''balas Finda dengan senyumnya.
''aahh biasanya aku pulang dengan Faiz,tapi sekarang dia udah pulang.''gumam Finda di hati.
Finda mempercepat laju sepedanya karena dia takut dengan suasana desa yang sepi.
''Finda.''sapa Faiz di perempatan jalan. ''mau kemana Iz?''tanya Finda. ''ke Rumah Adit lalu latihan renang''jawb Faiz disertai senyumnyya yang manis itu. ''Hati-hati Faiz.''balas Finda dengan tersenyum.
Akhirnya mereka berpisah,Faiz ke rumah Adit dan Finda pulang ke rumah.
Sore harinya setelah pulang mengaji Finda melewati rumah Faiz.
'' Adit,Andra kenapa kalian menangis?'' tanya Finda.
''Faiz,,Finn...''ucap Andra.
''Faiz kenapz ndra? ? Faiz gak apa-apa kan?''tanya Finda.
''Faiz meninggal,dia tenggelam di kolam renang Fin.''jelas Andra.
'' Apa?? Kalian passti cuma bercanda kan? Faiz baik-baik aja kan?''ucap Finda menangis.
''nggak Fin,kita gak bohong. Maafin kita gak bisa jagain Faiz.''ucap Adit.
Finda meneteskan air matanya,ia tak percaya sahabat terbaiknya itu kini telah pergi.
''sabar teman-teman,ini sudah takdir Allah.''Andra mencoa menenangkan.
Beberapa saat kemudian Nur datang menemui mereka. ''Dit,apa yang sebenarnya terjadi?''tanya Nur penasaran
''Faiz meninggal Nur.''jawab Adit.
''Inalillahi, apa kalian gak nemenin Faiz waktu renang tadi?''tanya Nur
''Kita agak jauh dari dia,saat kita mau menolong dia udah meninggal Nur.''jelas Andra.
Mereka semua menangis mengiringi kepergian Faiz yang tak di sangka secepat itu.
''Ya Allah senyuman itu ternyata yang terakhir dan tak akan ada lagi,Faiz kenapa kamu tinggalin kita?''ucap Finda di makam Faiz.
''Sabar Fin,kamu ga boleh sedih karena nanti Faiz bisa ikut sedih.''hibur Nur lalu memeluk Finda.
''sekarang kita do'ain Faiz ya,ga boleh sedih lagi.''ucap Andra.
''Selamanya Faiz akan menjadi SAHABAT TERBAIK bagi kita.''ucap Finda
Mereka semua berpelukan di dekat makam Faiz.
۞ The End ۞
By : @windafitri23 ( Winda Laili Nursafitri )
#comment yaaa :D kalau mau copas izin dulu... :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar